Selasa, 12 Maret 2013

Reaksi Polimerisasi

Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekulmolekul kecil (monomer) yang membentuk molekul yang besar.

Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu : polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi
Polimerisasi Adisi
 
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak
jenuh (ikatan rangkap dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan menghasilkan senyawa  polimer dengan ikatan jenuh. Mekanisme reaksi :

a. Pembentukan Polietena (sintesis)
Polietena merupakan plastik yang dibuat secara sintesis dari monomer etena (C2H4) menurut reaksi adisi berikut :
b. Pembentukan Poli-isoprena (alami)
 
Poli-isoprena merupakan karet alam dengan monomer 2-metil-1,3 butadiena. Reaksi yang terjadi dengan membuka salah satu ikatan rangkap dan ikatan rangkap yang lainnya berpindah menurut reaksi adisi :
 
Polimerisasi Kondensasi
Pada polimerisasi kondensasi ini, disamping menghasilkan senyawa polimer juga menghasilkan zat lain yang struktur molekulnya sederhana (kecil).
Monomer + monomer +..... → polimer + zat lain
a. Pembentukan Nylon (sintesis)
Pembuatan nylon dari monomer asam heksanadionat (asam adipat) dengan 1,6-diamino heksana. Reaksi yang terjadi adalah gugus karboksilat (-COOH) bereaksi dengan gugus amino (-NH2) melalui ikatan peptida (HNCO) dan mengasilkan nylon serta molekul air.
Contoh :
b. Pembentukan protein (alami)
Protein terbentuk dari asam α amino sebagai monomer.Pembentukannya seperti pada nylon yaitu reaksi dari gugus karboksilat (-COOH) dengan gugus amino (-NH2) melalui ikatan peptida (HNCO) dengan menghasilkan protein dan air.

Penggolongan Polimer
Penggolongan polimer didasarkan kepada :
1. Jenis monomer, apakah monomernya sama atau berbeda
2. Susunan unit monomer, apakah teratur ataukah tidak
3. Struktur polimer, apakah lurus, bercabag atau network (crosslink).
 
Dari faktor tersebut polimer digolongkan menjadi :
1. Homopolimer
Polimer ini terbenuk dari monomer-monomer yang sejenis.
M + M + .... → -[M-M-M-M]-
Monomer polimer
2. Kopolimer
 
Polimer ini terbentuk dari monomer-monomer yang jenisnya berbeda. Dar susunan monomer yan bergabung.
Kopolimer dibagi lagi menjadi :
a. Kopolimer statistik : kopolimer dengan susunan monomer yang terbentuk tidak beraturan.
-[A – B – B – A – A – A – B – A – A – B – B – B] –
b. Kopolimer blok : susunan monomer yang terbentuk secara teratur dengan jumlah tertentu.
-[A – A – B – B – A – A – B – B – A – A – B – B] -
c. Kopolimer bergantian : susunan monomer yang terbentuk secara bergantian.
-[A – B – A – B – A – B – A – B – A – B – A – B] -
d. Kopolimer bercabang : susunan monomer yang merupakan cabang.
-[A – A – A – A – A – A – A – A] –
   |       |      |
  B     B     B
   |       |
  B     B
 
Sifat polimer
1. Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika didinginkan .polimer seperti ini disebut termoplas.
Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.
Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset,contohnya melamin
2. Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetisUmumnya polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah dibuat
cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.
3. Ketahanan terhadap Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat (rayap).Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.
4. Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat ndustri.Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
a. Toksisitasnya
b. Daya tahan terhadap air,mnyak atau panas
c. Daya tembus udara (oksigen)
d. Kelenturan
e. Transparan
 
Kegunaan Dan Dampak Polimer Terhadap Lingkungan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastic untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek). Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapt membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan  onomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan. Untuk mengurangi pencemaran plastik :
1. Kurangi penggunaan plastik.
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar.
Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :  
1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastic jangan digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar